BREAKING

Wednesday 27 February 2013

Jalur Pendakian Gunung Bromo



Jalur Pendakian Gunung Bromo

                Untuk para pembaca yang suka travel namun ingin mendapatkan harga yang murah dan terjangkau, silahkan anda membaca sampai selesai.
                Bagi anda yang memiliki kendaraan pribadi, silahkan menggunakan kendaraan pribadi. Saya sarankan untuk menginap di homestay agar lebih bisa menikmati suasana tanpa harus dikejar waktu ketika melihat sunrise. Kalau ingin langsung melihat sunrise tanpa menginap, perjalanan malam yang harus ditempuh dari kota Pasuruan.
                Bagi anda yang ingin menggunakan kendaraan umum menuju Bromo paling nyaman adalah lewat Probolinggo. Kalau dari Pasuruan juga bisa namun jalan yang dilalui terlalu menanjak. Saya sendiri tepat tanggal 4 Februri 2013 berangkat ke Bromo bersama dua rekan kuliah dan seorang adik kandung laki-laki yang masih duduk di bangku SMA. Setelah beberapa pertimbangan kami memutuskan menuju Bromo melalui Probolinggo. Perjalanan dimulai dari rumah saya, basecamp Kediri-Jawa Timur. 
                Sebaiknya kalau mau ke Bromo paling pas adalah musim kemarau. Namun bulan ini memang cuaca kurang stabil akibat tropical cyclone yang efeknya masih terasa. Karena tekad kami telah bulat jadi apapun yang terjadi di Bromo nanti cukuplah membuat tegarnya hati. Sebelumnya kami berencana naik kereta ekonomi melalui kota Malang, namun tiket sudah kehabisan. Plan selanjutnya menggunakan bus ke Malang, namun  saya mendapat kabar tanggal 2 Februari terdapat titik longsor di daerah Batu yang membuat lalu lintas mancet total. Plan selanjutnya melalui jalur utara, Kediri-Probolinggo.
                Jam 06:40WIB kami berangkat menaiki bus jurusan Trenggalek-Surabaya, turun di terminal Mojokerto dengan cukup membayar Rp 10.000 . Dari terminal jam 08:42WIB langsung oper bus (berwarna kuning) jurusan Mojokerto-Pasuruan biaya Rp 10.000 , bus ini hanya beroperasi sampai sore jadi kalau berangkat malam harus lewat jalur Surabaya dan itu sangat lama. Mojokerto-Pasuruan ini seperti jalur memotong antara Mojokerto-Surabaya-Pasuruan secara otomatis waktunya lebih singkat. Jam 10:50 tiba di terminal Pasuruan, kami istirahat sejenak di mushola terminal sambil mengisi perut. Jam 11:24 kami melanjutkan perjalanan lagi menuju ke Terminal Probolinggo dengan tarif Rp 8.000. Tiba di terminal Probolinggo jam 12:15WIB anda pasti akan langsung disambut oleh Mitsubisi colt yang menuju ke Cemoro Lawang. Ingat, angkutan ini terdapat di luar terminal, banyak terdapat sejenis elf/Mitsubisi Colt. Di dalam angkutan terdapat 19 orang termasuk sopir, jumlah yang terlalu membludak dari jumlah normal 13 orang. Terdapat pasangan turis dari Italia, pasangan orang dari Jepang, 3 orang dari Bali, 7 orang dari NTB, dan 4 orang udik bernama Ayudian Rahma(Kediri), Muhammad Hajar Zakariya(Kediri), Ika Priti(Blora), dan Rizqa Adhary(Bekasi) J . Kami meluncur jam 12:30 hingga sampai Cemoro Lawang jam 13:50WIB. Usahakan penumpang full, kalau tidak angkutan ini tidak akan berangkat atau anda harus menyewa per mobilnya dengan tarif Rp 300.000. Awalnya ongkos saya tawar Rp 15.000 tapi sulit karena tarif disamakan dengan penumpang lokal lain dan rata-rata memang penumpang hanya setuju berapapun tarifnya. Tarif dipatok Rp 25.000

Menuju Cemoro Lawang
                Setelah sampai kami segera meminta nomor handpone pak sopir untuk memudahkan kami berhubungan ketika kepulangan kami besok. Segera cari homestay di daerah dalam pemukiman, harganya lebih murah daripada di dekat jalan, di dekat portal, di dataran lebih atas. Anda hanya perlu berjalan kaki sejenak dan masuk ke sela-sela pemukiman, harganya dijamin miring. Homestay yang ditawarkan tarif mencapai Rp 70.000 – Rp 150.000 per kamar. Untuk satu rumah bisa mencapai Rp 400.000 – Rp 500.000. Untuk anda yang berdompet tebal dan mencari hotel juga tersedia disana. Kami  mendapatkan harga kamar Rp 80.000 setelah beberapa kali penawaran dari harga awal Rp 150.000 Kamar yang kami pilih cukup luas dan berbeda dengan kamar yang di hargai Rp 70.000
Image

                                               Penginapan Kami
                Kamar yang kami sewa berada di rumah kosong yang luas. Ketika kami hanya menyewa satu kamar serasa menyewa satu rumah karena kebetulan  kamar-kamar lain kosong. Tempatnya begitu nyaman dan tidak jauh dari jalur penanjakan 2. Perlu diperhatikan, tarif penginapan biasanya akan lebih mahal ketika anda datang sore hari karena penawaran akan semakin sulit.
                Anda bisa beristirahat atau jalan-jalan di sekitar Cemoro Lawang setelah mendapat penginapan. Di daerah bersuhu rendah biasanya perut cepat lapar, tenang saja karena ada warung makanan bahkan restaurant. Warung yang saya singgahi termasuk ukuran murah, berbagai menu di tawarkan dan jatuh pada pilihan soto ayam dengan harga Rp 12.000 . Soto rasa bintang 5, dilengkapi koya, sayur, telur ayam, dan taburan suwiran daging ayam. Pas dengan harganya.

                                                        Soto Kawah Bromo
                Carilah informasi dari warga sekitar seputar Gunung Bromo, bisa dari warung atau dari orang-orang yang memungkinkan anda jumpai. Selalu ramah dengan warga, sapa dengan ceria dan berikan senyum terbaik, insyaAllah informasi selalu datang kepada anda. Ingat, setiap orang kadang memiliki informasi yang berbeda, jadi jangan terlalu gegabah mengambil keputusan. Kami sempat berbincang-bincang dengan warga dan mendapat berbagai informasi menarik.
Image

Bapak Sopir ( Mirip Pak Jokowi)  :)
Image

                        Warga Asli Tengger-Bromo
                Di Gunung Bromo terdapat kantor vulkanologi yang mendeteksi tentang intensitas kewaspadaan letusan gunung. Menurut warga, letusan yang disebabkan dari bromo tak pernah membuat warga mampu mengungsi. Mereka tetap berada di tempat tinggalnya karena yakin kalau lahar akan terbendung oleh padang dan pegunungan yang mengelilinginya.
                Di daerah sini juga ada air terjun namun jaraknya cukup jauh, akses kendaraan umum tak ada. Ada tempat-tempat menarik pula di Bromo yang perlu dikunjungi. Untuk penyewaan Hardtop menuju ke 4 tempat (maksimal 7 orang) kena tarif Rp 100.000 – Rp 125.000 per orang. Semakin banyak semakin murah. 4 tempat itu yakni: Penanjakan, Gunung Bromo, Padang Savana, dan Pasir berbisik. Untuk penyewaan per hardtop menuju dua tempat (Penanjakan, Gunung Bromo) tarifnya Rp 350.000 – Rp 400.000
                Alternatif lain anda bisa mengendarai Kuda, tarif Rp 70.000 – Rp 100.000 menyebrangi padang menuju ke Gunung Bromo. Ke penanjakan 2  dengan tarif  Rp 30.000 – Rp 50.000 . Saya mendapat kabar dari warga kalau satu minggu  setelah kedatangan kami terdapat ritual dimana tidak boleh ada tenaga mesin yang melewati padang gunung disekiar pure jalan menuju kawah. Dan hanya diperbolehkan melewati dengan tenaga hewan (kuda) atau manusia (jalan kaki). Ritual ini berlangsung selama satu bulan.
                Alternatif yang lebih murah dengan mengendarai Ojek. Harga yang dipatok untuk sekali jalan bisa mencapai Rp 10.000 – Rp 50.000
                Informasi lain yakni tentang portal. Bagi anda yang tidak ingin melewati portal untuk menuju bromo juga bisa, namun anda akan merasakan sensasi via jalan kaki menuju bromo. Setiap orang yang melewati portal per orang harus membayar tiket masuk Rp 6.000 , untuk tiket masuk per hardtop Rp 5.000.
Image

                                                 Sebelum Fajar
                Kalau anda ingin melihat sunrise dari penanjakan 1, berarti anda harus melewati portal. Jaraknya sekitar 9 km dari Cemoro Lawang. Kalau kami melihat sunrise dari penanjakan 2 dan itu sekitar 3 km dari Cemoro Lawang. Kami berjalan dari homestay jam 03:50WIB dan sampai di Penanjakan 2 jam 05:00WIB. Dari sini kami melihat sunrise.

Penanjakan 2
Ayudian, Rizqa, Ika
                Dipenanjakan 2 kami sempat berbincang dengan wisatawan lokal maupun mancanegara. Sempat  pula sedikit berbincang mengenai kekayaan alam di Indonesia bersama turis dari Turkey.

                                   Bersama Wisatawan
                Pukul 06:20WIB kami turun dari Penanjakan dan membeli sedikit oleh-oleh. Pintar-pintarlah dalam menawar harga, tapi juga jangan terlalu rendah mematoknya.
                Setelah selasai melihat sunrise bagi anda yang memakai Hardtop bisa langsung menuju ke Kawah Gunung Bromo. Berbeda dengan kami, kami memilih memotong jalan dari Penanjakan 2 turun melewati lahan pertanian penduduk dan mencari jalan pintas semak belukar menuju ke Padang. Jalan yang kami lalui sekitar 10km.
Image

                                         Potong Jalan
Image

                                              Potong Jalan Lagi
Image

                                               Padang Bromo
                Sebelum sampai di kaki kawah, kami melewati parkiran kendaraan Hardtop, pos Ojek, dan puluhan kuda. Di dekatnya terdapat pula Pure orang Hindu, karena kebanyakan dari suku tengger pemeluk agama Hindu.

                                     Berkuda di Samping Pure
                Untuk mencapai kawah, anda harus menaiki anak tangga menanjak. Semangat!! Semangat!! Sedikit lagi….. :)
Image

                                Anak Tangga Kawah Bromo
Alkhamdulillah akhirnya sampai…..

Kawah Bromo bersama Rizqa (IcuL)
Sekarang giliran anda mencoba….
Silahkan mengunjungi Gunung Bromo,… :)
Image

                   Taklukkan Petualanganmu! :D

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

1 comment:

 
Copyright © 2013 wisata pendaki
Design by FBTemplates | BTT